Di tahun 2025, perkembangan dunia digital bikin musik makin gampang diakses. Cukup sekali klik, lo udah bisa dengerin lagu dari seluruh dunia lewat platform streaming. Tapi di balik kemudahan itu, ada aturan soal hak cipta atau copyright yang wajib dipahami, terutama kalau lo sering muter lagu buat konten atau acara.
Pertama, hak cipta musik tetap berlaku penuh. Lagu yang lo dengerin di Spotify, YouTube, atau platform resmi lainnya punya perlindungan hukum. Artinya, kalau lo muter musik di ruang publik atau masukin ke konten, bisa aja kena klaim copyright kalau nggak sesuai aturan.
Kedua, bedain antara penggunaan pribadi dan komersial. Kalau lo cuma muter musik di rumah atau bareng temen, itu aman-aman aja. Tapi kalau musiknya dipakai buat konten YouTube, TikTok, Instagram, atau bahkan acara bisnis, biasanya ada aturan khusus. Banyak platform udah pasang sistem pendeteksi otomatis buat ngecek lagu berhak cipta.
Ketiga, di 2025 makin banyak platform yang nyediain music library bebas lisensi alias royalty-free. Lagu-lagu ini bisa lo pakai bebas buat konten tanpa takut kena copyright, asal ikutin syarat penggunaan. Jadi kalau lo konten kreator, lebih aman pake musik dari library resmi atau beli lisensinya.
Keempat, buat acara publik kayak kafe, restoran, atau event, biasanya butuh izin dari lembaga kolektif manajemen royalti (LMK). Di Indonesia, aturan ini udah berlaku beberapa tahun terakhir dan tahun 2025 makin ditegaskan. Jadi, pemilik usaha wajib bayar lisensi tahunan biar sah muter musik berhak cipta di tempat mereka.
Kelima, ada juga opsi pake musik dari platform resmi terpercaya kayak Epidemic Sound atau Artlist. Dengan berlangganan, lo dapet ribuan lagu bebas copyright yang bisa dipakai buat konten komersial. Cara ini lebih aman ketimbang ambil lagu sembarangan di internet.
Intinya, di tahun 2025 lo tetep harus hati-hati soal musik. Putar lagu di ruang pribadi emang aman, tapi kalau udah masuk ranah publik atau komersial, ada aturan hak cipta yang wajib ditaati. Kalau nggak, siap-siap kena klaim atau bahkan penalti hukum.
Jadi, kalau lo konten kreator, pengusaha, atau sekadar pengen muter lagu di acara, pastikan tau bedanya musik berhak cipta https://wecareeastkent.com/ sama yang bebas lisensi. Dengan begitu, lo bisa tetep nikmatin musik tanpa drama copyright.
Baca Juga: “Mangu” dari Fourtwnty: Lagu Melarikan Diri Menuju Dingin dan Damai di Tanah Tinggi Minahasa